Kamis, 22 Maret 2018

Kertas Merah Hati

Cerita dibalik kertas merah hati dan kejadian di sekolah hari ini.
Aktivitas teman2 kecil waktu itu adalah lomba panjat pinang. Masih dalam rangka peringatan HUT NKRI di sekolah.
Tersebutlah satu anak bernama F. Kelompok F tidak berhasil mencapai atas dan harus bergantian dengan peserta lain. Tapi F tidak mau beranjak dari kolam dan berkata :
"Aku masih mau panjat pinang." Dengan berbagai drama, sambil menangis dan menjerit-jerit akhirnya F berhasil dibawa ke kamar mandi untuk mandi dan ganti baju.
Tapi ia masih menjerit kencang, menangis, duduk sambil menggoyang2kan kaki di dalam kamar mandi sambil berteriak "Aku gamau mandi. Aku masih mau panjat pinang. Huaaa!!!" Gerakannya semakin tidak terkendali dan volume suaranya makin keras.
Akhirnya saya peluk erat dia dan elus2 punggungnya. "Bunda tidak pernah ajarkan kelas 1 SD menyelesaikan masalahnya dengan menangis. Yuk tenangkan diri dan bicara."
F menjawab dengan volume suara yang sudah semakin pelan "Aku gamau mandi. Mau ke kolam lagi."
"Tadi sudah diberi waktu. Sekarang bergantian. Waktunya F sekarang untuk mandi."
"Tapi aku mau mandi ditemenin bunda mela."
"Ya. Kali ini bunda temenin F mandi. Yuk sekarang dibuka baju kotornya."
Sambil mandi, saya alihkan perhatiannya dengan obrolan2 lain. Dan lama2 tangisannya hilang sama sekali.
Setelah beres mandi, di dalam kelas F minta izin untuk menggambar. Tidak lama kemudian ia menghampiri saya dan memberikan kertas merah hati itu dan berkata "Ini aku bikin love buat bunda mela. Terimakasih ya tadi. Dibawa pulang ya bunda." pemberian kertas love diakhiri dengan F mencium pipi dan memeluk saya. "Terimakasih ya F yang solehah" balas saya kepadanya.
Hmm terkadang ungkapan cinta dari anak2 bisa sesimple ini ya. Tapi kerasa banget di hati :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar